EVERY THINK ENERGY

Vibrasi, Resonasi dan Alam Semesta

Seluruh benda di alam semesta ini, termasuk pikiran dan perasaan kita, hanyalah 
lautan energi yang bergetar! Jika kita mem-breakdown benda apapun, kita akan menemukan bahwa benda tersebut memang tersusun dari bagian-bagian lebih kecil yang disebut molekul…molekul-molekul tersebut bergetar…molekul tersusun atas atom – atom …atom tersebut juga bergetar…Atom tersebut tersusun dari bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang disebut partikel sub atomik, seperti elektron, proton, dan neutron….Dan tahukah Anda …?  mereka pun juga bergetar... Dan … partikel-partikel itu ternyata juga tersusun dari bagian-bagian yang lebih kecil disebut Quark yakni ‘pilinan energi’ yang bergetar…

Hal tersebut juga berlaku pada seluruh tubuh kita…Yang juga tersusun dari bahan yang sama, yakni molekul, atom, partikel sub atomik, dan ‘pilinan energi’ yang semuaya …. 

BERGETAR…Bervibrasi.

Jika, ditinjau dari fisika kuantum ,semua benda di alam semesta ini tak lain hanyalah gumpalan energi yang bergetar dengan frekuensi yang berbeda-beda. Perbedaan itulah yang menyebabkan ia dikenal sebagai benda padat, cair atau gas; memancarkan warna yang berbeda; menghasilkan aroma yang tak sama, suhu tinggi dan rendah, kasar dan halus, dan sebagainya. Dalam ilmu fisika quantum, dinyatakan bahwa benda padat jika dibelah menjadi bagaian-bagian yang sangat kecil ternyata merupakan kumpulan molekul. Selanjutnya jika molekul dibelah lagi menjadi bagian yang terkecil maka akan terbukti bahwa molekul itu tersesusun atas atom-atom dan partikel-partikelnya. Dan ternyata partikel sub atomik yang super kecil itu berasal dari energi alam yang disebut sebagai vibrasi quanta. 

Benda padat, molekul, atom, dan partikel sub atomik berada pada level yang ”dapat dilihat”, sementara quanta yang terdapat dia alam energi adalah ”vibrasi quantum yang tidak dapat dilihat".

Namun… Tahukah Anda…. ???

Akal manusia bisa mengintervensi frekuensi tersebut sehingga terjadi resonansi lewat panca indera, lalu diteruskan ke otak secara elektromagnetik, dan muncul sebagai gambar-gambar di layar persepsi otak kita.
Namun, selain itu… bukan cuma benda, perasaanpun adalah energi yang bergetar. Bedanya, getaran yang terjadi pada perasaan adalah getaran kompleks yang terkait dengan resonansi sekelompok benda yang bergetar bersama-sama. Dalam hal ini, hati (baca: jantung) adalah tempat terjadinya resonansi, karena ia adalah representasi pikiran dan perasaan kita… Jika dilihat pada alat pengukur getaran jantung yakni ECG (Electric Cardio Graph) akan nampak bahwa seseorang sedang marah, takut, rileks, sedih, gembira, dan sebagainya. Getaran pada jantung tersebut beresonansi dengan anggota tubuh yang lain, dan secara elektromagnetik terpancar dari tubuh kita kepada lingkungan sekitar. Sehingga jangan heran apabila orang lain bisa merasakan kondisi emosi Anda meskipun Anda tidak menunjukkan/mengatakannya.

Oleh karena itu…

Kalau pikiran dan perasaan kita memancarkan energi positif, maka seluruh lautan energi akan teresonansi (ikut bergetar) menjadi positif. Lautan energi yang menjadi positif itu lantas kita tangkap kembali pantulannya lewat radar kita sendiri sebagai energi positif. Begitu pula sebaliknya bila kita memancarkan energi negatif. Dan itulah sebuah hukum alam yang sudah menjadi sunatullah… dari Sang Maha Pengatur…

Alam semesta adalah lautan energi yang gelombangnya memantul kemana-mana, termasuk akan memantul kembali kepada kita sendiri. Itulah yang diajarkan Sang pencipta dalam firman-Nya:

“Barang siapa berbuat kebaikan maka (hasilnya) untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa berbuat kejahatan maka (akibatnya) untuk dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sekali-kali tidaklah menganiaya hamba-hamba-Nya” 

Comments

Popular posts from this blog

DIRI YANG MURNI (DIRI SEJATI)

JIWAKU YATIM PIATU

KARMA BURUK BERULANG KEMBALI