SAIDAH AHMAD

Kenyataan Adalah Tuhan Yang Nyata. Maka saat kita sedang mengalami sesuatu hal apapun itu. Terutama Kepahitan, Kekecewaan dan Ketidaknyamanan. Jika kita tidak mampu menerima-Nya. Bahkan seolah ingin pergi dan menolaknya di saat itulah kita belum "Menyadari-Nya".  Tuhan hadir dalam segala hal apapun pada "Kenyataan Saat Ini".  Maka ibadah suci itu adalah "Kesadaran". Kesadaran tentang segala yang ada dan hadir pada detik ini untuk kita "Terima" dengan totalitas. Kejujuran & Penerimaan kita terhadap yang ada yang datang di kehidupan kita merupakan "Kunci" pembuka segala kebenaran-Nya.  Menolak dan membenci segala yg tidak di senangi adalah tembok penghalang hijab tebal menutupi kebenaran -Nya  Tertutup kebenaran-Nya pada pandangan, secara automatis menapikan kesalahan diri dan merasa diri benar sehingga pikiran ego pun menolak, membenci dan memusuhi Sudah tentu tidak jujur dgn diri dan menghianati NuraniNya Ketika keburukan atau kesal

Sembuhkan Diri Kita Sendiri. Mulailah menyadari-Nya, bahwa "Rasa Syukur" kita adalah obat segala macam penyakit apapun.  Tak ada obat paling mujarab kecuali obat itu berada di dalam diri kita sendiri. Ikhlas adalah wujud nyata "Rasa Syukur". Secara alamiah-Nya "Setiap Kita Dapat Menyembuhkan Diri Sendiri". Obat-obatan dan media kesembuhan itu hanyalah bagian terkecil dari kesembuhan kita. Obat itu di mulai dari "Pikiran dan Prasangka kita".Jika kita memang mau hidup sehat dan bahagia.  Maka ubahlah "Pikiran dan Prasangka" kita kepada hal yang positif dan baik. Kemudian langkah paling menentukan adalah "Perbuatan Nyata Kita Pada Kebaikan". Semua penyakit akan tersembuhkan dari dalam secara alami dengan proses kesadaran  Hidup sehat, damai, bahagia dan sejahtera adalah ujud dari rasa syukur yg menumbuhkan kesadaran murni  Mulailah "Syukuri" segala yang ada tanpa menolak apa yg tidak di senangi dan tanpa mencengkram apa

Kita tidak Pernah Di Persulit Untuk Terhubung Dengan Tuhan. Pikiran dan Prasangka kitalah yang membuatnya sulit.  Harus bersyarat, harus dengan tata cara yang rumit dan segala hal apapun cara-Nya. Maka kunci dari terhubung pada-Nya memang di titik "Kesadaran" dalam diri kita sendiri. Penerimaan kita adalah kunci utama. Rasakan diri sebagai wadah yang memang 0 tidak memiliki apapun dan melepas pengetahuan apapun dari luar. Kita akan menemui ilmu murni yang sejati, saat kita mampu menerbitkan "Cahaya Dari Dalam Diri". Cinta kasih itu sangat alami bertahta dalam diri kita sendiri. Inilah kunci saya untuk membantu siapapun entah masalah apapun.  Intisari-Nya ada di "Welas Asih" kita. Kita adalah Guru dan Obat bagi diri kita sendiri. Ilmu Rasa Yang Sejati sangat tak bersyarat apapun. Maka jika masih bersyarat itu belum benar-benar murni. Tuhan adalah awal dan akhir. Dan semua perjalanan serta peristiwa hidup kita adalah menuju kepada-Nya sendiri. Da

Kebiasaan, apapun jenisnya entah yg di katakan kebiasaan baik maupun buruk, semua itu di luar kontrol dan di luar kendali.  Kesadaran, semua di lakukan dlm keadaan terkontrol dan terkendali. kesadaran ini ada tingkatannya, apapun jenis dan tingkatannya, semua kesadaran itu baik, dengan tingkat kebenaran yg berbeda. Yg harus kita lakukan adalah meningkatkan kesadaran,  Contoh kecil.... jika kita ada dlm kesadaran hukum keseimbangan, itu kita masih berada dlm kesadaran yg lebih rendah dari hukum kemanunggalan.  Setelah berjalan sekian lama orang akan sampai pada persimpangan, Bagi orang yg sudah melawati titik gelap, dimana titik gelap ini adalah ibarat persimpangan dlm sebuah perjalanan hidup, persimpangan ini adalah persimpangan yg membingungkan, yg tdk kuat akan jatuh kebawah yg kuat akan naik keatas, jika kita diam di persimpangan, maka inilah yg disebut kita akan berada dalam hukum keseimbangan / labil.  Jika kita nekat... dan jika kita mampu melihat cahaya maka kita akan naik, tapi

Pelajaran Nyata Spiritual Bukan Teori rekayasa Saat ada seseorang yang benar-benar memperlakukan kita tak baik, buruk dan bahkan berusaha menjatuhkan kita. Entah dulunya seseorang itu dekat kepada kita. Kita sebagai murid, teman atau dia sebagai guru atau sebaliknya. Inilah realita dan fakta, jika kita sebagai seseorang yang masih mengulang kebencian atau sakit hati. Jangan dulu kita merasa melampaui apapun. Karena di sini sangat nyata, jika kita bisa memaafkan bahkan kita sudah menganggap itu bukan salah dan benar kita akan benar-benar paham dan memperoleh kebijaksanaan tinggi. Istilah atau Nama Spiritual itu bukan hal untuk kebanggaan, kalau kita sendiri masih belum sampai pada * Kesadaran murni* Energi ini sungguh nyata. Saya bersama-Nya saat menulis "Rasa Ini" Dialah saksi saya atas tulisan saya ini. Tuhan bersama saya, berada di Raga saya untuk menyampaikan Tulisan Ini. Saya hanyalah sebuah wadah atau media yang memang tanpa daya dan upaya-Nya. Dialah segala yang ada. Ya

Batin Anda yang ikhlas dan penuh rasa syukur adalah obat untuk kesehatan hidup Anda. Kecerdasan spiritual adalah alat terpenting untuk membangun kesadaran, keikhlasan, rasa syukur, dan pengabdian kepada Tuhan. Kelahiran dan kematian bukan ditangan manusia, ada kekuatan Tuhan yang mengatur semua itu. Kemampuan manusia sangatlah terbatas, tidak semua yang diinginkan bisa terwujud, tidak semua yang diperjuangkan bisa berhasil, ada tangan Tuhan yang mengatur semua gerak kehidupan manusia. Yang terjadi sesuai kehendak Tuhan ya terjadilah. Tidak ada seorang pun yang bisa melawan kehendak Tuhan. Manusia dibawah kekuasaan Tuhan, dan semua manusia sejatinya tunduk pada Tuhan. Apapun pola pikir dan keyakinan seseorang, dia tunduk pada Tuhan melalui hukum alam, yaitu hukum Tuhan. Manusia dikaruniai akal, pikiran positif, kecerdasan, emosi cerdas, dan spiritual cerdas. Semua karunia itu dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata kehidupan. Semua itu merupakan alat untuk membantu Anda memahami

Saya Selalu Di Bimbing-Nya Lewat Rasa. (Perjalanan Nyata) Saat kebenaran nyata saya saksikan lewat kehidupan ini. Saya melihat semuanya yang ada itu sama dengan diri saya. Usia yang waktu itu masih terlalu muda. Sangat sama saat saya melihat kedalam diri ini. Karena saat saya melihat keluar perbedaan itu hanyalah bungkus-Nya di luar saja. Sejak saat kebenaran ini saya alami. Sama sekali saya tidak berani lagi untuk menilai siapapun dan apapun karena semua-Nya itu memang "Satu". Tulisan ini adalah wujud "Rasa Cinta" saya kepada semua yang ada. Bahwa "KeuTuhan" dan "Kesatuan" ini sangat nyata. Jika kita memang mau terhubung kepada "Samudera Yang Utuh" syarat utama hanyalah "Sadari Diri" dan selalu "Masuklah Kedalam Diri". Jangan lagi keluar diri, segala apapun sangat nyata ada di dalam diri yang "Sumber" semuanya sangat sama. Hal yang sangat nyata itu adalah "Detik Ini". Perjalanan saat ini, bukan p

Semua Ini Nyata Dari Perjalanan. Pengetahuan yang bersumber langsung dari yang kita alami memiliki energi yang sangat kuat.  Tiada satupun hal yang akan memanipulasi penyaksian nyata kita, siapapun dia tidak akan bisa mempengaruhi. Inilah akar dari mengapa kita mudah terombang ambingkan oleh definisi dan tulisan-tulisan di luar diri kita. Dan salah satu hal yang paling "Fatal" adalah kita ikut-ikutan menjadi seorang pembenci dan pemarah karena terpengaruh oleh di luar diri. Ingatlah jangan mudah percaya oleh sesuatu di luar diri kita, apalagi kita percaya kepada pengetahuan orang lain yang kita sendiri belum benar-benar mengalami-Nya. Alamilah semua kebenaran dalam penyaksian nyata kehidupan kita sendiri. Tiada satupun mampu merobohkan kita saat kita benar-benar paham dari dalam diri kita. Alami kita adalah penyayang dan pecinta karena sumber-Nya langsung berada di dalam inti kita. Ingatlah saudara-saudariku kita sama-sama berjuang dalam keseimbangan alam semesta ini.  Namun

*TEMUKAN JALAN PULANG KE RUMAH SUCI* Jika Hatimu di penuhi  Rasa Rindu kepada Allah, dan ada tekad yg kuat untuk menemukan kenyataan Allah yang meliputi tubuhmu yang lebih dekat dengan urat nadimu,  sebaiknya hentikan dirimu mencari informasi konsep teori bacaan tentang Allah, tetapi temukan *Guru pembimbing pembuka JalanNya agar engkau di bimbing dan di pertemukan denganNya* lalu Hatimu  & lisanmu akan di tuntun untuk Senantiasa menghadap  ke dalam dirimu & menyaksikan kenyataan Tuhan yg NYATA  Pada dirimu serta pikiranmu akan mula terbimbing membaca tanda tanda Tuhan yang memperkenalkan diriNya kepadamu Segudang informasi pengetahuan tentang Allah kau kutip dan kau simpan di otak pikiranmu Selagi Pintu jalan qolbu mu belum di buka oleh pewaris pemegang kunci keilmuanNya dan belum di bimbing oleh guru berkesadaran tinggi, niscaya ilmu teori yg menggunung yg ada di otak pikiranmu skan  menjadi hijab bagi dirimu memambaj  tembok tebal menjadi *Mental blocking* bagi dirimu sehing

Bacalah kitab diri yang hidup & nyata Di sinilah "Kebenaran Sejati" selalu seiring perkembangan zaman, selalu selaras pada keadaan dan waktu kekinian. Banyak fakta dan realita menelanjangi "Kebenaran" tertulis pada kitab-kitab yang di akui suci karena yang tertulis itu seolah sudah "Mantap" paling benar. Padahal tetap saja hal yang dapat di tulis tetap campur tangan manusia juga. Ini wilayah doktrin dan keyakinan. Karena selama ini kita sudah di tanam doktrin yang berakar maka sesuatu yang tidak sesuai dengan yang tertulis walau itu fakta dan sesuai yang terjadi tetap yang di benarkan adalah yang di tuliskan di Kitab Suci. Ingatlah saudaraku banyak "Kebenaran dalam Kenyataan Yang Sudah di Tunjukkan Alam Semesta Ini" sampai kapan kita mabuk pada doktrin. Kebenaran nyata adalah realita dan fakta. Maka "Kitab Suci Yang Sejati Sebenarnya Adalah Realita dan Fakta" yang benar-benar kita alami sendiri. Saat kita memegang teguh

Lakumu, perbuatan sehari harimu Itulah jawaban dari Ritualmu kepada-Nya. Di saat kamu menghadap-Nya dalam segala macam cara ibadah sejatinya tidak berhenti sampai di ritual itu. Karena wujud penyatuanmu dengan "Tuhan" adalah gerak lakumu dalam kehidupan. Di mulai kamu menjalani aktifitas kehidupan. Segala hal tak pernah lepas dari penyatuan antara kamu dengan-Nya. Maka segala macam hal yang terjadi di sanalah kita menyadari mengapa Tuhan selalu tahu dan mengerti tentang segala yang terjadi tentang diri kita. Karena Tuhan sebagai penyaksi kita di segala keadaan yang kita hadapi.  Sejatinya Dia adalah "Kesadaran" atas segala yang kita lakukan, maka jika ada yang membimbingmu kearah kebaikan, sabar, tulus dan ikhlasmu, Dialah wujud dari gerakanmu menuju kebaikan itu. Di saat "Kesadaran" itu tiada dan hilang, sejatinya "Ketiadaan kesadaran" karena di tenggelamkan kepada ego, amarah, benci dan sakit hati Kamu seolah tak terarah, kebingunga

Setelah kita mengenali diri, siapa diri kita yg sejati, selaraskanlah diri dengan Sang maha diri, setelah selaras baru kita dapat menyatukan diri dengan Sang Maha Diri, Jika kita mengenali diri serasa manis selaraskan lah diri dengan sang maha manis,  jika kita mengenal diri sebagai asin, selaraskanlah diri dengan sang maha asin.  Jika kita memgenali diri sebagai penyembuh, selaraskan diri dgn sang maha penyembuh Jika kamu mengenali diri sebagai cinta maka selaraskan dan satukanlah diri dengan Sang Maha Cinta, dan jngn menganggap dirimu sebagai sang maha cinta Jika km menganali dirimu sebagai cahaya, selaraskan dan satukan diri dengan Sang Maha Cahaya Jika kita memgenali diri sebagai tanah satukan diri dengan Sang maha tanah Jika kita  mengenali diri sebagai jiwa , selaraskan dan satukan diri dengan sang maha jiwa  Jika kita mengenali diri sebagai roh, selaraskan dan satukan diri dengan sang maha Roh Jika kita mengenali diri sebagai rahman / penyayang maka selaraskan dan satukanlah dir

*SHIFA BODY PROTECTION* Ketika nakhoda tidak tau mengemudikan sampan / perahu, maka terombang ambing dan tenggelamlah perahu oleh gelombang  lautan kehidupan Ketika suami tidak  bisa membimbing isteri dan menjadi contoh isteri ,menyenangkan hati isteri, berdemai dgn isteri , memenuhi kebutuhan batin  Maka rosak hamcur berantakanlah rumah tangganya  Dalam hakikat  Suami adalah rohani Isteri adalah jasmani Ketika rohani ( kesadaran ) tidak mampu mengendalikan  Kemauhan isteri ( ego pikiran )  maka  hidupnya akan di kuasai ister ( ego ) pikiran sehingga hancuranlah nahkoda rohaninya (suami) Yg mengakibatkan isteri ( jasmani ) pun hancur penyakitan sehingga jasmaninya tidak lagi mampu bekerja sama dgn rohaninya Secara kajian hakikat  kesadaran Setiap orang baik yg sudah menikah atau belum menikah  Punya suami dan punya isteri Isteri adalah jasmani ( ego pikiran ) Suami adalah rohani  ( kesadaran ) Ketika jasmani dan rohani  tidak singkron selaras Ketika isteri dgn suami tidak saling mengha

*SHIFA BODY PROTECTION* *(Di dlm tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, pikiran yang jernih cerdas ,dan hati yg bersih* Hati & pikiran yg selalu di tata dan di rawat dengan baik Ketika bertemu dengan orang orang yg frequensinya rendah yg suka mengutuk membicarakan keburukan orang dan menghakimi orang  Di dada ini langsung terasa energy penolakan, membuat diri merasa tidak nyanan dan ingin segera berlalu dari sisinya. Frequensi nya membuat orang yg beza frequensi menjadi tdk nyaman  Namun, saat kita bertemu dgn orang yg vibrasinya bagus ( getaran pikiran perasaannya bagus ) kita akan merasa nyaman damai berada dgn nya Atau.... orang2 yg frequensinya buruk, tapi saat dia bertemu dgn kita, hati dan pikirannya terbuka menerima pembicaraan kita, maka dia akan terasa nyaman dan merasa termotivasi berada dgn kita sehingga bangkit semangat hidupnya untuk berubah menjadi lebih baik *Selaraskan frequensimu dgn orang2 yg frequensinya tinggi, karena kamu akan mendapat banyak keuntungan  ber

KESADARAN AKAN MENCERAHKAN PIKIRAN & MENUNTUN KEHIDUPAN  Pencerahan Itu Ada Di Setiap Perjalanan Maka saat kita mencari pencerahan, maka sejatinya kita belum menyadari bahwa setiap yang ada di kehidupan kita adalah "Pencerahan" itu sendiri. Mengapa kita mencari-Nya lagi jika itu sudah sangat jelas. Saat kita belum bisa "Sadar" maka segala hal tentang Kesejatian itu akan selalu terlewatkan dan selalu terabaikan. Karena memang belum sadar dan belum paham. Maka inilah mengapa kita harus selalu "Eling" lan "Waspodo" (Jawa). Bahasa Indonesianya, "Ingat" dan "Waspada".  Agar kita tidak melewatkan satu hal tentang "Pencerahan" dalam hidup kita sendiri. Jika kita sudah memegang kunci-Nya ini, maka semua "Rahasia" kehidupan dapat kita rasakan. Dan kita "Titeni" (Amati). Semua ada di perjalanan hidup kita sendiri. Maka harus jeli dan teliti atas nama kehidupan kita sendiri. Itulah alasan kua

*Beberapa ciri orang yg sedang mengalami Kebangkitan / kesadaran spiritual* - Merasa Senang berada di alam bebas, pada tahapan yg lebih tinggi Alam seperti mendengar dan mengikuti kata katanya  - merasa senang tenang damai dlm kesendirian  - tidak begitu menikmati dlm keramaian - Tidak begitu suka kemewahan / sedehana - Tidak begitu menaruh perhatian pada penampilan - Tidak suka berdebat,  - lebih suka hening dan diam, bicara hanya hal hal yg perlu - di senangi oleh binatang, pada tingkatan yg lebih tinggi doa dan bicaranya sering di sambut suara cecak  - Lebih  Tenang sabar dan lebih bijak dlm menjalani kehidupan - memiliki cara pandang terhadap kehidupan yg berbeda dari umumnya, di awal mungkin karena di anggap orang aneh, tapi lama lama kamu di senangi orang banyak - keinginan nafsu ambisi lebub terkendali -.Sering mengalami keajaiban , pada tingkatan yg lebih tinggi benda benda aneh / langka datang mendekat - Senang menolong orang yg sedang dalam kesulitan Suka berkorban hanya untu

- Ego dan amarah adalah musuh - kesabaran adalah barometer,  - pencapian adalah hasil,  - orang ego akan menertawakan kebenaran, - baginya pembenaran adalah kebenaran - pembenaran adalah usaha pembelaan atas tindakan ketidakbenaran - kaku /adalah wujud keakuan  - keakuan muncul krn tdk adanya ruang penerimaan -.penerimaan adalah wujud kebijakan - menertawakan adalah wujud meremehkan - meremehkan adalah memandang rendah - memandang rendah muncul karena kesombongan - kesombongan adalah keangkuhan - Keangkuhan adalah boomerang penyebab kehancuran  - kesombongan kengakuhan keakuan adalah ego melambung tinggi  -pencapian orang ego disibukan berkutat di bawah  - orang yg bisa melepas ego akan melesat keatas.  - Kebenaran adalah jembatan penghubung, -kemurnian hati adalah jalan hidup keatas,  - Pelepasan adalah penyatuan,  - pengorbanan adalah jlalan menuju pencapian. -Keiklasan adalah kedamaian,  -penerimaan adalah ketentraman,  -kekosongan adalah kemurnian.  -Kebodohan adalah kegelapan,  -c