MENGENALI DIRI, MENYELARASKAN & MENYATUKAN



Setelah kita mengenali diri, siapa diri kita yg sejati, selaraskanlah diri dengan Sang maha diri, setelah selaras baru kita dapat menyatukan diri dengan Sang Maha Diri,

Jika kita mengenali diri serasa manis selaraskan lah diri dengan sang maha manis, 

jika kita mengenal diri sebagai asin, selaraskanlah diri dengan sang maha asin. 

Jika kita memgenali diri sebagai penyembuh, selaraskan diri dgn sang maha penyembuh

Jika kamu mengenali diri sebagai cinta maka selaraskan dan satukanlah diri dengan Sang Maha Cinta, dan jngn menganggap dirimu sebagai sang maha cinta

Jika km menganali dirimu sebagai cahaya, selaraskan dan satukan diri dengan Sang Maha Cahaya

Jika kita memgenali diri sebagai tanah satukan diri dengan Sang maha tanah

Jika kita  mengenali diri sebagai jiwa , selaraskan dan satukan diri dengan sang maha jiwa 

Jika kita mengenali diri sebagai roh, selaraskan dan satukan diri dengan sang maha Roh

Jika kita mengenali diri sebagai rahman / penyayang maka selaraskan dan satukanlah diri dengan Sang maha rahman

Jika kita sudah  sampai disini maka kita  hanya akan mengenal hukum keesaan penyatuan rahman rahim

Selaras berarti menyamakan rasa, jika kita sudah punya kesamaan rasa dgn semesta,artinya kita memiliki kesamaan sifat, Seperti air sungai yg mengalir disungai yg menyadari dirinya mengalir menuju laut dan menyatu dengan air laut, dan dia tidak disebut lagi sebagai air sunga A maupun air sungai B. 

Tapi untuk itu tidaklah semudah kita bicara, butuh waktu panjang dan kesadaran mungkin ratusan bahkan ribuan kali kelahiran untuk berproses dan ber evolusi meningkatkan kesadaran jiwa untuk meningkatkan derajat sang diri.

Mungkin Banyak yang sudah mengenali dirinya, tapi itu perjalanan belum lah sampai, masih banyak yang menganggap dirinya sudah sampai, Jika dia diam sampai disana, tidak menyelaraskan diri dengan sang Maha Diri, Dia akan selalu dalam hukum dualisme, hukum keseimbangan, antara yg di dalam diri dan diluar diri, antara pencipta dan Sang Maha Pencipta, selama dia tidak akan bisa menyatu.
Karena Hanya akan bisa menyatu ketika hilangnya istilah di dalam dan diluar, hanya ada satu dan tidak  ada duanya.

Sering kali orang menganggap semua yg diluar dirinya tidak  baik karena  tidak  sejalan dengan pemikirannya dan tidak  sesuai dengan dirinya, dan dia akan merasa yg terbaik, lupa bahwa di luar dirinya ada yg lebih besar dan lebih berkuasa, akibatnya sering kali dia akan mempertuhankan dirinya sendiri atau menganggap diri sebagai perpanjangan tanganNya, menilai, mengadili dan menghakimi semua yg ada diluar dirinya yg tdk sesuai dan sejalan dengannya. Tidak mampu menyadari bahwa dalam setiap keberadaan ada unsur Tuhan.

Jika kita mengenali diri sebagai percikan tuhan tapi anti dengan Tuhan dan tidak mau mengenal Tuhan, maka kita akan selalu di batasi oleh garis pembatas denganNYA dan kita tidak akan pernah sampai padaNYA yg menjadi asal dan sumber dari mana kita berasal dan kemana tujuan kita pulang, 
Yg membuat batas antara diri kita denganNYA adalah ego keinginan hawa napsu kita sendiri. Ego itupun yg akan menyebabkan kita tersesat dan mentuhankan segala macam materi duniawi

Setelah kita menemukan guru dlm diri, dia akan menuntun kita menujuNYA. 
Setelah kita menemukan kitab dlm diri, dia akan memberi kita pengetahuan tentang jalan munujuNYA

Jangan sampai mau mencari TUhan ketemu Hantu, semua ajaran yg mengajarkan kebencian bukanlah ajaran Tuhan, tapi itu ajaran Hantu yg tidak  mreka sadari dan mreka percaya sebagai ajaran Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

DIRI YANG MURNI (DIRI SEJATI)

JIWAKU YATIM PIATU

KARMA BURUK BERULANG KEMBALI