MALAM KEGELAPAN JIWA



Malam² kegelapan jiwa atau istilah umumnya adalahbDark Night of The Soul (DNOTS) adalah bentuk depresi spiritual. Momen ini adalah periode dalam hidup dimana kesadaran dirimu tergugah, namun kau belum mampu mencapai kebenaran Ilahiahmu, sehingga kau harus menghadapi fase depresi dan keterpurukan jiwamu.

DNOTS muncul saat kau kehilangan "cita rasa" atas hidupmu namun kau pun belum mampu memenuhi tuntutan Ke-Ilahiah-an dalam batinmu. Ini adalah periode transformasi, yang menimbulkan keresahan, penderitaan, dan proses pencarian cahaya bagi dirimu

Ada 5 fase yang harus dilalui dalam periode DNOTS:

1. Fase Kehampaan
Pada fase ini dirimu menyadari bahwa ada yg salah dalam hidupmu dan berniat ingin mengubah arah hidupmu, namun kau hilang rasa dan jiwamu tersesat dalam kehampaan yang menyakitkan.

2. Fase Siksaan Batin
Fase ini adalah fase "kegilaan", keterpurukan dan kegelapan. Jiwamu tak berdaya menghadapi kenyataan dan rasa sakit. Inilah periode kegelapan jiwa untuk menemukan cahaya. Ibarat kayu yang sedang dibakar menjadi abu.

3. Fase Pemberontakan
Pada fase ini jiwamu tergugah dan menyadari, namun jiwa tidak mengerti bagaimana bangkit dari keterpurukan. Kau mulai menyadari baik-buruk, serta sadar/eling dengan nilai² keyakinan dan perilakumu yang usang. Kau sudah memiliki nilai² kebenaranmu, namun sedang berjuang untuk bangkit. Kau ingin meninggalkan "tubuh lamamu" namun kau belum menemukan "tubuh barumu".

Pada fase ini kau banyak mengeluh dan protes. Batinmu begitu lelah mencari. Fokus perhatianmu hanya pada dirimu sendiri beserta seluruh penderitaanmu.

4. Fase Transformasi
Pada fase ini, kau sudah mampu keluar dari konflik batinmu dan menemukan cahaya kebenaranmu.  Namun kau masih naik-turun dalam beradaptasi dengan "wajah baru"mu. Fase ini ibarat dirimu berada dalam kepompong siap bertansformasi menjadi kupu². Namun fokus perhatianmu masih pada dirimu sendiri dan sibuk memperbaiki diri.

5. Fase Memahami
Inilah fase kestabilan dalam spiritualitasmu. Kau sudah menjadi "manusia baru" yang mampu tersenyum, menerima, dan mengalir dalam ritme kehendak semesta. Jiwamu begitu manis, toleran, lentur, dan penuh welas asih dalam menghadapi semua peristiwa hidup. Fokus perhatianmu tidak lagi melulu untuk diri sendiri, tapi lebih banyak untuk kemaslahatan orang lain dan alam semesta ini.

Kau sudah benar² healing dan tidak lagi merasakan sakit atau konflik batin.

Comments

Popular posts from this blog

DIRI YANG MURNI (DIRI SEJATI)

JIWAKU YATIM PIATU

KARMA BURUK BERULANG KEMBALI