BEBAN HIDUP KITA ADALAH DOSA KITA
Manusi berada di alam tengah, bisa naik, bisa turun, Manusia di lengkapi dengan segala peraalatan dan sensor super canggih, Manusia berada di alam tengah yg memiliki semua kemungkinan sadar atau buta
Manusia Seperti angin dalam balon yg mengapung di permukaan laut, air memeliharanya agar tetap mengapung, mengapung ibarat orang berkehidupan, terkadang dia terseret kesana kemari, air adalah yg memberinya kehidupan, ketika dia bocor kemasukan air artinya dia tdk murni, dia larut dlm berkehidupan dan lupa diri, yg menyebabkan dia membawa beban berat dan akhirnya dia tenggelam,
Beban itu adalah dosa kita sendiri Yg menyebabkan hidup kita berat penuh beban, namun kita lupa akan hal itu karena sudah larut lupa dan keasikan, kita baru akan tersadarkan, panik dan minta tolong kesana kemari teriak teriak ketika kita akan tenggelam akibat keberatan beban.
Namun untuk balon yg tidak bocor dia tanpa beban, dia ringan, dia tidak tenggelam, angin menerbangkannya ke udara dan meledak di udara dan kembali menyatu dengan alam semesta. Sedang balonnya sendiri jatuh ketanah dan kembali keasalnya menyatu dengan tanah.
Di setiap balon ada angin, di setiap ciptaan ada bagianNYA, sedang wujud balon sendiri adalah wadah yg di topang oleh energi yg menjadikannya tetap hidup yang membawanya kesana kemari, oleh kekuatan angin yang ada di luar dirinya yaitu angin sendiri sebagai pembebas dan menerbangkanya lalu meledak di angkasa, dan angin di dlm balon kembali menyatu dengan asalnya.
Seperti trisula berujung tiga dan jika di telusuri lebih dalam hanya bergagang satu, ada Tiga pilar utama yg menopang semua keberadaan. Tiga pilar ini yg berperan memainkan semua ciptaan yg ada di alam semsta ini.
Brama - Api
Wisnu - Air
Siwa - Angin
Api, Air, dan Angin
Energi, Kehidupan, dan pembebasan
Energi, badan dan pikiran
Energi dan badan berproses dengan mengunakan pikiran sebagai alat utama atau nahkoda.
Penciptaan, pemeliharaan, dan peleburan
Hidup, Berkehidupan, dan Pelepasan
Lahir, Hidup, dan Mati
Yang membuat hidup kita terasa berat menjalaninya adalah akibat berat dan banyaknya dosa kemunapikan kesyirikan diri kita, yang mengakibatkan jiwa kegelapan tidak mendapat cahaya ilahi
Sehingga pikiran pun gelap sempit negatif dan kotor
Inilah beban bathin yang menyiksa hidup kita mengakibatkan kita lupa diri sejati dan tentunya lupa tuhan tidak lagi menyadari n tidak kagi mengenali keberadaan kewujudan kenyatan tuhan Allah yang meliputi tubuh yang lebih dekat dengan urat nadi
Itulah kebutaan mata qolbu jiwa yang tidak bisa pulang kepada Allah ( jiwa yg kegelapan akibat kebutaan mata qolbu )
Comments
Post a Comment